Minggu, 12 Oktober 2008

BELAJAR DARI ZENAL ARIF

Kemarin hari minggu 12 Oktober 2008 saya diajak mengikuti pernikahan Zenal Arif Striker Persib Bandung bersama rombongan H. Dada Rosada M.S.i (Walikota Bandung) yang kebetulan beliau menjai saksi karena beliau adalah ketua umum Persib Bandung.
Berbicara tentang Zenal Arif, dia adalah satu sosok sukses dalm persepokbalaan di Indonesia. Dia berhasil hanya dari satu hal, yaitu sepabola, namun dari sepabola tersebut maka silih berdatangan kesuksesan lannya, termasuk mewahnya pernikahan kemarin yang diikuti banyak pejabat dan masyarakat. satu hal pelajaran dari Zenal Arif ini adaah bahwa dimanapun kita bekiprah, kita harus menjadi profesional; ketika profesional maka kita akan sukses. biasanya, yang paling sulit bagi seseorang adalah ketika berproses untuk sukses. Seperti halnya Zenal Arif yang sukses dalam sepabola, kita hanya tahu bawa dia seorang yang hebat, namun sudahkah kita tahu bagaimana kerasnya dia berlatih dan bagaimana kesuksesannya tersebut dicapai?. Marx Splitz, Seorang yang juga sukses meraih 7 emas dalam olimpiade atletik mengatakan bahwa, betapa banyak orang yang terkagum-kagum dan ingin orang lain mencontoh dirinya, namun berapa banyak orang yang tidak tahu bagaimana kerasnya dia berlatih sehari-harinya, setiap hari dia berlatih berjam-jam untuk bisa berhasil dalam olimpiade tersebut. Jadi, ketika ingin sukses harus ditanyakan pada diri kita, sudahkah kita juga mau dan mampu menjadi sukses tersebut dengan segala luka likunya? dalam pengertian lain,ketika ingin menjadi ahli dalam bermain gitar, maka setiap saat harus terus memetik gitar, menjadi pemain basket terkenal, menjadi pesepakbola, meji guru, menjadi politisi dan hal apapun yang menghasilkan karya masterpice harus mau berproses. Dalam doktrin militer Lebih baik bersimbah peluh ketika latihan daripada bersimbah darah ketika perang...wilujeng meulah duren Kang Zenal...!

Tidak ada komentar: