Senin, 30 Maret 2009

YANG PENTING DAN MENDESAK

Ada saatnya dalam hidup dimana kita kebanjiran kerjaan. Segala hal menumpuk pada suatu waktu dan menuntut perhatian serta konsentrasi kita. Seakan semua jadwal dan tuntutan itu “janjian” untuk berkumpul bersama dan menuntut perhatian bahkan kehadiran kita. Kalau saja ada teknologi yang memungkinkan kita meng-kloning diri kita sehingga bisa berada di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama, hmmm… mungkin segala masalah kita akan selesai. :-)
Anda pernah merasa demikian? Terlepas dari apapun pekerjaan dan posisi kita saat ini, jawabannya adalah “Iya”. Seorang presiden dengan urusan negaranya, atau seorang direktur perusahaan, sering kali dipersepsi sebagai orang super sibuk. Tapi jangan salah. Bahkan seorang OB (office boy) seringkali tidak kalah sibuknya dengan sang presiden atau direktur.
Hal ini karena hidup kita adalah sebuah kehidupan yang multi aspek, dimana aspek karir atau pekerjaan hanyalah merupakan salah satunya. Ada aspek lain seperti keluarga, sosial (pertemanan, kehidupan bertetangga, dsb), spiritual, dan sebagainya. Tuntutan perhatian dari salah satu aspek kehidupan kita (atau bahkan lebih dari satu) yang datangnya bersamaan kadang membuat kita kehilangan arah dan fokus.
Agar tidak kehilangan arah dan fokus, gunakanlah sebuah metode sederhana tapi amat bermanfaat untuk membantu kita menentukan prioritas dan mengembalikan fokus kita pada arah yang diinginkan.
Inti dari metode ini adalah: kita harus menata semua jadwal dan pekerjaan kita dalam empat kategori sebagaimana gambar di bawah ini:

Penting
Tidak Penting
Mendesak
1
2
Tidak Mendesak
3
4
Metode ini membantu kita dalam menentukan prioritas dengan mengklasifikasikan semua jadwal dan pekerjaan kita dalam kategori:
1. Penting dan Mendesak
2. Tidak Penting Tapi Mendesak
3. Penting Tapi Tidak Mendesak
4. Tidak Penting dan Tidak Mendesak
Penentuan penting tidaknya suatu hal ditentukan dari efek/akibat yang ditimbulkan bila kita kerjakan atau tidak kerjakan. Apa efeknya terhadap karir, hubungan dan kehidupan kita bila sesuatu itu dikerjakan atau tidak dikerjakan. Bila atasan meminta kita membuat laporan, itu hal penting. Bila pacar/istri ulang tahun hari ini, jangan lupa mengucapkan selamat ulang tahun. Bila lupa, hmm… bayangkan sendiri akibatnya.:-)
Penentuan mendesak tidaknya suatu hal ditentukan oleh unsur tuntutan waktu. Tentukan apa yang menuntut penyelesaian/ perhatian segera, dan apa yang bisa ditunda/dibatalkan. Dengan metode sederhana ini, jadwal dan pekerjaan yang menumpuk akan tersusun.
Sebagaimana digambarkan dalam bagan di atas, dahulukan hal yang Penting dan Mendesak, karena ia membutuhkan perhatian segera.
Setelah itu, hal yang Tidak Penting Tapi Mendesak. Pada bagian ini, kita bisa mendelegasikan/mewakilkan pekerjaan kita.
Berikutnya hal yang Penting Tapi Tidak Mendesak. Ini adalah hal-hal yang bisa kita tunda sementara. Meskipun bisa ditunda, kita harus menetapkan berapa lama penundaan itu dapat dilakukan?
Terakhir, hal yang Tidak Mendesak dan Tidak Penting. Ini adalah hal-hal yang bisa kita tunda lebih lama, atau bahkan dibatalkan sama sekali.
Manusia adalah makhluk yang memiliki kuasa untuk MEMILIH. Kuasa itu termasuk kuasa untuk menentukan prioritas. Kesalahan dalam menentukan prioritas akan berakibat fatal dalam kehidupan kita. Alam memberikan waktu yang sama bagi setiap orang, yakni 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Yang membedakan adalah: cara kita mengisi waktu itu. Dan keputusan memilih itu ada pada kita.
Ada orang yang mengunci dirinya dalam kamar selama setengah hari, meratapi nasib dan ketidakadilan yang menimpa dirinya. Ia telah memilih untuk mengisi waktunya dengan ratapan dan mengasihani diri sendiri. Ada orang yang memilih belajar dari pengalaman dan memutuskan untuk bangkit kembali meraih kontrol atas hidupnya sendiri. Itulah yang membedakannya.
Keputusan kita HARI INI atas berbagai pilihan yang ada, keputusan untuk mengisi waktu kita, itulah yang akan menentukan HARI ESOK kita.
Salam Sukses,

sumber : kingsonsurya.com

Tidak ada komentar: